Pada masa penjajahan Jepang kira-kira pada tahun 1942, menurut cerita yang berasal dari Sinder Pertama di Hutan Begal, beliau Bapak Raden Ngatari Sosrodiwiryo. Bahwa pada masa tersebut Jawa Timur dipimpin Gubernur yang pertamam, yaitu Raden Mas Suryo. Bapak Gubernur sering melewati Hutan Lebat di ujung selatan dari Kecamatan Kedunggalar. Saat itu Bapak Gubernur selesai mengadakan kunjungan di salah satu daerah di Kabupaten Ngawi, pulangnya beliau melewati Hutan belantara tersebut. Beliau menyaksikan sendiri bahwa di Hutan tersebut sangat banyak terjadi aksi pembegalan.
Dari banyaknya kejadian pembegalan, menyebabkan warga masyarakat dari luar kawasan Hutan belantara tersebut lebih mengenal bahwa Hutan tersebut sebagai Hutan Begal. Dan hingga akhirnya penamaan tersebut melekat hingga sekarang. Hingga akhirnya dengan sendirinya daerah tersebut dikenal dengan nama Desa Begal.